Bagi orang dewasa:
* Bila Anda sedang flu atau bermasalah dengan alergi, konsultasikan dengan dokter obat yang bisa membantu mencegah gangguan pada telinga saat naik pesawat. Ini termasuk pelega hidung, antihistamin, atau spray hidung steroid yang diresepkan. Banyak obat menimbulkan masalah bagi yang hipertensi, penyakit jantung, hamil, gangguan tiroid, dan lain-lain. Jangan menggunakan obat-obatan tersebut tanpa konsultasi dokter.
* Biar telinga tidak mendadak “tuli”, cobalah menguap atau menelan untuk membuka tuba/pipa eustachia. Bisa juga mengunyah permen karet, mengisap permen, atau minum air secara perlahan saat pesawat lepas landas.
* Bila rasa nyeri pada telinga tetap terjadi, Anda mungkin perlu melepaskan sumbatan pada telinga dengan manuver penyamaan tekanan. Caranya? Pencet hidung dan tutup mulut Anda. Cobalah alirkan udara di belakang tenggorokan, secara perlahan embuskan untuk meningkatkan tekanan, mengalirkan udara hingga ke tuba eustachia. Bila Anda merasa mendengar bunyi “pop”, itu pertanda telinga “terbuka”. Lakukan berulang kali.
Bagi bayi dan anak:
* Bayi dan kanak-kanak dengan infeksi telinga sebaiknya tidak melakukan perjalanan dengan pesawat. Bila memungkinkan, tunda perjalanan beberapa hari guna memberi kesempatan antibiotika untuk bekerja.
* Dengan persetujuan dokter, seperti dikutip situs Kidshealth, spray pelega hidung dapat digunakan bagi anak di atas 2 tahun. Gunakan satu jam sebelum naik pesawat atau satu jam sebelum mendarat. Bagi anak dengan usia kurang dari dua tahun, pelega hidung oral bisa digunakan.
* Saat mendarat (dan lepas landas), bayi sebaiknya diberi ASI atau diberi makan dengan botol, agar mereka dapat menelan. Dot bukan pengganti karena tidak membuat mereka menelan. Anak yang lebih besar bisa menyedot jus.
* Bila nyeri telinga tidak hilang sesudah mendarat, konsultasikan ke petugas kesehatan. Bukan mustahil bayi dan kanak-kanak mengalami infeksi telinga tengah setelah penerbangan.
0 comments:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar anda